Penelitian Tindakan Kelas
“PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA 3D TOPICSCAPE SE (STUDENT EDITION) UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN DI KELAS X SMAN 22 SURABAYA”
Dra. Rahmi Wilandari
SMA Negeri 22 Surabaya
(Juara III LKTI se Jawa Timur Tahun 2013)
ABSTRACT
This research was conducted with the
aim of implementing Cooperative Learning Type Think Pair Share with 3D Media
Topiscape SE (Student Edition) to enhance mastery learning class X student at
SMAN 22 Surabaya. This research is a classroom action research (CAR), which consists
of 3 cycles. Each cycle consists of the planning, implementation, observation
and reflection. The application of instructional media done during teaching and
learning take place. For mastery learning, students expressed complete when
each student receives a grade of at least 75, while for the standard grade
mastery by KKM (Minimal mastery criteria) for the 85% of subjects. To measure
students' mastery learning done with Likert scale scoring scale that is used to
answer that is clear.
Conclusions from the findings that:
(1) Average yield 76.49 Learning first cycle in the second cycle average
learning outcomes: 78.92 and the third cycle of the average learning outcomes:
84.32, (2) the first cycle students who
otherwise completed by 64.86%, while for the second cycle students who
otherwise completed by 75.68% for the third cycle of 89.19% complete. (3) the
existence of a positive response from students to the application of 3D
Topicscape SE (Student Edition) as a learning medium. It can be seen that most
of the students agree and strongly agree with the implementation of cooperative
learning type of Think Pair Share with 3D media Topiscape SE.
Keywords: Cooperative Think Pair Share (TPS),
Student mastery, 3D Media Topiscape SE (Student Edition)
Untuk menjadi guru
yang berhasil dalam PBM diperlukan berbagai macam kreativitas dan inovatif dalam dunia pendidikan. Pembelajaran diharapkan mampu mengembangkan ranah kognitif, afektif dan kognitif dan guru juga harus menciptakan susana
pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat untuk setiap
bahan pengajaran. Selama ini pembelajaran berlangsung
seringkali menggunakan metode ceramah
yang cenderung membosankan siswa.
Untuk mendorong siswa terlibat dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan
ketuntasan belajar, guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Menurut Ibrahim (2006:7), pembelajaran kooperatif
memiliki tiga tujuan, yaitu:
1) Hasil belajar akademik : pembelajaran
kooperatif ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan atau aktivitas siswa dalam
tugas-tugas akademik dan meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik
yang berhubungan dengan hasil belajar.
2) Penerimaan terhadap perbedaan
individu adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerja sama
tanpa membedakan kemampuan/keahlian sehingga tercipta saling ketergantungan
satu sama lain dan belajar untuk menghargai pendapat orang lain.
3) Pengembangan keterampilan sosial adalah
mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi juga berguna
untuk menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis dan membantu teman.
THINK PAIR SHARE
Dalam bukunya Ibrahim (2006:26-27) langka-langkah
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan think pair share yang
digunakan Frank Lyman dkk di Universitas Maryland adalah sebagai berikut:
a) Thinking (berpikir)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang
dikaitkan dengan pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit
untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa
berbicara atau mengerjakan bagian dari waktu belajar.
b) Pair
(berpasangan)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk
berpasangan dan mendiskusikan apa yang sudah mereka peroleh. Interaksi selama
waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang
diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang
diidentifikasi. Secara normal, guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5
menit untuk berpasangan.
c) Sharing (berbagi)
Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
dengan seluruh kelas tentang yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif
dilakukan secara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai
sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
MEDIA 3 DIMENSI TOPISCAPE SE (STUDENT EDITION)
3D Topicscape SE (Student Edition) adalah free perangkat lunak komputer yang
bekerja untuk mengorganisir dan menemukan informasi yang disimpan di komputer.
3D
Topicscape Student Edition (SE)
adalah cara yang fleksibel untuk
mengurut pikiran dan pendekatan dalam sebuah proyek baru bahkan sebelum
mengkumpulkan setiap file atau informasi. Dengan Topicscape dapat memilih nama topik
dan organisasi dan dengan mudah mengatur ulang saat membaca, belajar dan
penelitian ketika informasi baru datang ke tangan atau mengembangkan ide-ide
baru.
Mind map (dalam Widowati) adalah suatu diagram yang
digunakan untuk mempresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu
yang lainnya yang dikaitkan dan disusun secara radial mengelilingi kata kunci
ide utama. Mind mapping digunakan untuk menggeneralisasikan,
memvisualisasikan, menstrukturisasi, dan mengelompokkan, dan sebagai alat bantu
pembelajaran, pengorganisasian, problem solving, pengambilan keputusan, dan
penulisan.
Berbeda dengan mind map manual,
maka mind map dalam CAI dalam pengoperasiannya menggunakan suatu program
atau seringkali disebut software mind mapping. Beberapa software mind
mapping berupa 3-Dimensi , dan
beberapa program mind mapping bekerjasama untuk mengoptimalisasi
pembelajaran, meliputi Mozilla, paint, note pad dan sebagainya. Software-software tersebut adalah untuk mendukung kerja media mind
mapping tesebut. Untuk proses
downloadnya ada yang free dan ada yang dikenakan biaya.
KETUNTASAN BELAJAR
Kriteria Ketuntasan Minimal menunjukkan persentase
tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100
(seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target
ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan
dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional
kemudian ditingkatkan secara bertahap.( Dirjen Manajemen Dikdasmen direktorat
pembinaaan SMA: 2008) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Penetapan Kriteria ketuntasan minimal adalah :
a) Tingkat kompleksitas,
b) Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah
c) Tingkat kemampuan (intake)
rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan (Dirjen Manajemen
Dikdasmen Departemen SMA 2008)
Menurut Sudrajat (2008), menjelaskan bahwa
kriteria
ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Menurut Suhardjono
(dalam Arikunto, 2008:58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Ciri Khusus dari PTK
menurut Suhardjono (dalam Arikunto, 2008:62) adalah adanya tindakan (action) yang nyata. Tindakan itu
dilakukan pada situasi alami (bukan dalam laboratorium) dan ditujukan untuk
memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan
yang sengaja dilakukandengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan,
kegiatan tersebut dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan. Dalam suatu penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahap (Arikunto (2008,16)
Tindakan Kelas dibagi dalam 3 siklus
yang terdiri dari 4 tahapan meliputi:
1) Tahap Perencanaan Edition
2) Pelaksanaan Tindakan
3) Pengamatan
4) Refleksi
Subyek
dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas X3 SMAN 22 Surabaya yang berjumlah 37
0rang siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 22 orang siswa
perempuan.Penelitian dilakukan mulai September s.d Oktober 2012 pada akhir
semester 1.
PEMBAHASAN
Dari data yang telah dipaparkan diatas maka maka pembahasan terbagi 4 hal
yaitu:
Pertama : aktivitas Guru Dalam Pembelajaran dilaksanan dan
hasil pengamatan yang dilakukan
kolaborator dengan 2 orang guru maka
lembar aktivitas guru dengan jumlah 26 indikator mulai dari siklus 1 sampai
siklus 3 dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut :
Berdasarkan
instrumen pengamatan aktivitas guru maka penilaian yang dilakukan oleh 2 orang
observer pada siklus 1 aktivitas guru memperoleh hasil sebesar
2,194 sehingga rata-rata nilai yang diperoleh dalam pengelolaan proses pada siklus dengan kategori cukup baik.
Guru mampu mengelola proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dengan Media 3D Topiscape secara efektif dan memperoleh hasil sebesar
4,194 sehingga rata-rata nilai yang diperoleh guru dalam pengelolaan
proses pada siklus 3 dengan kategori sangat
baik.
Kedua
: Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe Think Pair
Share dengan media 3D Topiscape
SE pada materi Konsumsi dan Tabungan pada setiap siklusnya mengalami peningkatan
hal ini terlihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Ketiga : Hasil Belajar dalam penerapanpembelajaran kooperatif dengan model Think Pair Share dengan media 3D Topiscape SE (Student Edition) yang dikembangkan menurut ranah
kognitif' afektif dan psikomotor. Pengukuran hasil belajar siswa dalam
penelitian ini dilakukan melalui tes pada akhir kegiatan pembelajaran pada
setiap siklusnyauntuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut ini:
Dari
pelaksanaan 3 siklus menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus
selalu mengalami kenaikan baik dari perolehan nilai hasil belajar maupun jumlah
siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar hal ini berarti bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share mampu meningkatkan
hasil belajar siswa yang cukup signifikan. Maka penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif dengan model tipe Think
Pair Share dengan media 3D Topiscape SE (Student Edition) mampu meningkatkan belajar ketuntasan belajar siswa.
Keempat
: Respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan belajar dengan penerapan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share dengan media 3D Topiscape SE (Student Edition).
Kemudian respon siswa tersebut direkapitulasi dan hasilnya diambil rata-rata
respon siswa tiap siklus terhadap pelaksanaan kegiatan belajar. Adapun data tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.4 sebagai berikut :
Pada
tabel dan grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat 27 siswa sangat setuju dengan cara guru mengajar dengan model pembelajaran
TPS dengan menggunakan Media 3D Topiscape SE (Student Edition). Berdasarkan hasil lembar
respon siswa diperoleh data prosentase
terbesar adalah Sangat Setuju (SS). dan Setuju
(S) . Hal ini dapat disimpulkan
bahwa respon siswa positif
terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe think Pair Share dengan Media
3D Topiscape SE ( Student Edition).
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang berasal dari pengamatan pelaksanaan dan
pembahasan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan Media
3D Topiscape SE dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1)Aktivitas guru dalam
penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share dengan media 3 D Topiscape SE pada setiap siklus mengalami
peningkatan setiap siklusnya dengan kategori sangat baik. 2)Pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share dengan
Media 3D Topiscape SE dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam KBM dengan kategori sangat baik 3)Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan
Media 3D Topiscape SE dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai
89,19 % ( 34 orang ).4)Respon
siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share dengan media 3D Topiacape
SE sangat positif. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memilih
kategori Sangat Setuju (SS) dan Setuju (S) pada pelaksanaan pembelajaran dengan Tipe
Think Pair Share . Siswa senang mengikuti pembelajaran dan menyatakan lebih
mudah memahami materi pembelajaran,lebih menghargai dan berinteraksi satu sama
lain serta meningkatkan rasa percaya sesama teman.
Catatan :
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidkan
Nasional,Direktorat Pembinaan SMA,2008, Jakarta.
http://www.topicscape.com/student-edition.php,
diakses 11 Juni 2009.
Mankiw,
N. Gregory, 2003,Teori Makro Ekonomi,Erlangga,Jakarta.
Tim
Penyusun Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan
Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
13 komentar:
terima kasih bunda, ptknya bagus dan layak jadi juara
Karya yang hebaat... Sudah layak jadi yg terdepan. Tetap semangat, dan tetap berinovasi. Bisa menjadi acuhan untuk kami dalam membuat PTk yg oke...👍👍
Hebat pingin semangat menulis seperti ibu rahmi
Subhanallah, bu Rahmi memang hebat dan pantas untuk menjadi juara, karyanya luar biasa, bisa menjadi inspirasi bagi kami sebagai seorang guru dalam membuat penelitian tindakan kelas di srkolah kami
Sungguh menginspirasi
Sangat menginspirasi kita, semoga kita juga dapat mengikuti jejak ibu.
Semoga kami bisa mengikutinya
Mantap bu semangat terus menulis.
Mantap bunda...
Mantap bu
Trima kasih ilmunya
Good. Terus berkarya dan memberikan inspirasi bagi penulis-penulis pemula
luar biasa, mengipirasi
Posting Komentar