Oleh Dra. Rahmi Wilandari, M.Pd. (SMAN 21 Surabaya)
Pandemi Coronavirus
disease 2019 (Corovid-19), virus corona telah menjadi ancaman bagi bangsa
Indonesia, keadaan tsb yang berdimensi
pada keselamatan umum yang disebabkan faktor alam dan manusia. Dampak pandemi
Covid-19 yang luar biasa baik dibidang ekonomi,kesehatan, keamanan maupun
pendidikan. Masyarakat dan pemeritah bekerja keras untuk mengatasi masalah
Nasional ini. Himbauan pemerintah agar
masyarakat untuk tetap tinggal di rumah (stay
at home) serta meniadakan pembelajaran di sekolah, mengakibatkan banyak
peserta didik yang belajar di rumah , baik
melalui sarana dalam jaringan (daring)
maupun luar jaringan (luring). Namun,
tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform
pembelajaran daring secara optimal.
Dengan adanya Pandemi Covid-19 pemerintah
sudah mengambil beberapa kebijakan penting. Diantaranya adalah menerapkan
Peraturan Pemerintah (PP) No : 21/ tahun 2020 tantang PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar) untuk percepatan penanganan kondisi saat ini. Keputusan yang
diambil pemerintah mengingat kondisisituasi serta budaya di Indonesia. PP
tersebut ditetapkan tanggal 31 Maret
2020 berdasarkan UU no 6/ 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Peraturan Pemerintah tentang PSBB meliputi
peliburan tempat kerja dan sekolah. Juga pembatasan kegiatan keagamaan dan kegiatan fasilitas umum agar virus Corona
agar tidak semakin menyebar. PSBB tentunya tidak akan berhasil tanpa bantuan
dan dukungan masyarakat mulai dari RT/RW/Kelurahan dan para tokoh masyarakat
dan agama agar taat dan mematuhi aturan tersebut tanpa kecuali. Tindakan tegas
aparat pemerintah dan petugas keamanansangat diperlukan apabila ada masyarakat yang tidak taat
aturan.
Pembelajaran
online adalah suatu jenis konsep belajar yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi elektronik, terutama komputer. Istilah lain daripada
pembelajaran online sendiri disebut dengan pembejaran elektronik, on-line learning, e-Learning, internet-enabled
learning, virtual learning, atau web-based learning selama ini tidak semua dapat mengakses internet,
terutama yang bertempat tinggal di daerah pegunungan atau pelosok desa. Sejauh
ini pembelajaran non-line dianggap
paling praktis dalam situasi belajar dirumah.
Berkaitan dengan hal tersebut, dengan
dimasukannya konten sistem pembelajaran online
dalam dunia pendidikan dengan contoh kehidupan sehari-hari peserta diberikan
tugas yang dikirim melalui email atau
langsung menggunakan google drive , google classroom dll sangatlah diharapkan para peserta didik dapat
untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi serta dapat mengembangkan
kecakapan hidup (life skill) dengan
bertumpu pada pemberdayaan keterampilan dan potensi lokal daerahnya
dimasing-masing.
Perubahan peran guru dalam mengajar dan
peran siswa dalam belajar dirumah ; menyediakan akses terbuka terhadap materi
dan informasi interaktif melalui jaringan; menghilangkan kendala waktu dan
ruang dalam lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran
dan pendidikan; dan membuka peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa.
Untuk
pembelajaran luring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
meluncurkan Program "Belajar dari
Rumah" di TVRI. Program Belajar dari Rumah di TVRI, merupakan respons
Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR RI pada Rapat Kerja tanggal 27 Maret
2020 yang lalu. Hal ini, dikatakan Mendikbud sejalan dengan semangat Merdeka
Belajar. "Program Belajar dari Rumah”
mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul
08.00 pagi. Selain TVRI ada beberapa TV lokal, diantaranya JTV juga menayangkan Program Belajar dari
Rumah “Sinau Nang Omah”. Tak kalah
juga Pro 2 RRI (Radio Republik Indonesia) 95,2 FM dengan program “Ibu Pertiwi Memanggil” dialog dan interaksi dengan siswa
lewat telpon dan lewat WA.
Program ini
direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama 3 bulan ke depan. Nantinya
selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang, Adapun konten atau materi pembelajaran yang
disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan
karakter peserta didik. Dalam situasi di mana kegiatan belajar mengajar (KBM)
di sekolah terhenti, solidaritas dan gotong royong menjadi kunci penanganan
Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu Kemendikbud terbuka untuk kerja sama dan
kolaborasi pendukungan penyelenggaraan pendidikan di masa darurat ini.
Semangat
gotong-royong yang kita miliki menunjukkan kesatuan dan kekuatan bangsa kita
yang berideologi Pancasila. Harapan Pemerintah kepada para pendidik, para orang
tua dan peserta didik disiplin menjaga kesehatan, kebersihan, membiasakan cuci
tangan dengan sabun, jaga jarak aman, agar belajar di rumah, bekerja di rumah,
dan beribadah di rumah serta disiplin mentaati anjuran pemerintah. Semoga
pandemi Covid-19 segera belalu, kondisi keamanan, perekonomian dan
pendidikan bisa kembali seperti sedia
kala, semua peserta didik bisa menikmati pembelajaran, belajar di sekolah
sebagaimana mestinya, bertatap muka langsung dengan para pendidik. Badai pasti
akan berlalu, dibalik peristiwa atau kejadian pasti ada hikmahnya.
6 komentar:
Bagus resumenya bu
Sudah bagus...uraikan sedikit kendala dan solusi efektif Daring Luring serta harapan main goalnya. Selamat berkarya terus...semoga tmbh kerkah bermanfaat utk sesama
mantap, bagus bu
mampir ke halobelajarsesuatu.blogspot.com
Selamat bu rahmi semoga menjadikan situasi ini kita semua bisa mengambil hikmanya dan merenugkan maksud dari semua kejadian ini. Sekiranya Tuhan menyertai kita semua. Amin.
Semoga wabah corona segera berlalu
Sip,siap, www.sarastiana.com
Posting Komentar