Kamis, 30 April 2020

Daring dan Luring, Solusi Pembelajaran di Rumah

Oleh Dra. Rahmi Wilandari, M.Pd. (SMAN 21 Surabaya)

 

Pandemi Coronavirus disease 2019 (Corovid-19), virus corona telah menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia, keadaan tsb yang berdimensi  pada keselamatan umum yang disebabkan faktor alam dan manusia. Dampak pandemi Covid-19 yang luar biasa baik dibidang ekonomi,kesehatan, keamanan maupun pendidikan. Masyarakat dan pemeritah bekerja keras untuk mengatasi masalah Nasional ini. Himbauan pemerintah  agar masyarakat untuk tetap tinggal di rumah (stay at home) serta meniadakan pembelajaran di sekolah, mengakibatkan banyak peserta didik yang belajar di rumah , baik melalui sarana dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Namun, tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran daring secara optimal.

Dengan adanya Pandemi Covid-19 pemerintah sudah mengambil beberapa kebijakan penting. Diantaranya adalah menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) No : 21/ tahun 2020 tantang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk percepatan penanganan kondisi saat ini. Keputusan yang diambil pemerintah mengingat kondisisituasi serta budaya di Indonesia. PP tersebut ditetapkan tanggal 31 Maret  2020 berdasarkan UU no 6/ 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Peraturan Pemerintah tentang PSBB meliputi peliburan tempat kerja dan sekolah. Juga pembatasan kegiatan keagamaan  dan kegiatan fasilitas umum agar virus Corona agar tidak semakin menyebar. PSBB tentunya tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan masyarakat mulai dari RT/RW/Kelurahan dan para tokoh masyarakat dan agama agar  taat dan mematuhi  aturan tersebut tanpa kecuali. Tindakan tegas aparat pemerintah dan petugas keamanansangat diperlukan  apabila ada masyarakat yang tidak taat aturan.

Pembelajaran online adalah suatu jenis konsep belajar yang dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik, terutama komputer. Istilah lain daripada pembelajaran online sendiri disebut dengan pembejaran elektronik, on-line learning, e-Learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning selama ini tidak semua dapat mengakses internet, terutama yang bertempat tinggal di daerah pegunungan atau pelosok desa. Sejauh ini pembelajaran non-line dianggap paling praktis dalam situasi belajar dirumah.

Berkaitan dengan hal tersebut, dengan dimasukannya konten sistem pembelajaran online dalam dunia pendidikan dengan contoh kehidupan sehari-hari peserta diberikan tugas yang dikirim melalui email atau langsung menggunakan google drive , google classroom dll sangatlah diharapkan para peserta didik dapat untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi serta dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dengan bertumpu pada pemberdayaan keterampilan dan potensi lokal daerahnya dimasing-masing.

Perubahan peran guru dalam mengajar dan peran siswa dalam belajar dirumah ; menyediakan akses terbuka terhadap materi dan informasi interaktif melalui jaringan; menghilangkan kendala waktu dan ruang dalam lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran dan pendidikan; dan membuka peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa.

Untuk pembelajaran luring, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program "Belajar dari Rumah" di TVRI. Program Belajar dari Rumah di TVRI, merupakan respons Kemendikbud terhadap masukan Komisi X DPR RI pada Rapat Kerja tanggal 27 Maret 2020 yang lalu. Hal ini, dikatakan Mendikbud sejalan dengan semangat Merdeka Belajar. "Program Belajar dari Rumah”  mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08.00 pagi. Selain TVRI ada beberapa TV lokal, diantaranya  JTV juga menayangkan Program Belajar dari Rumah “Sinau Nang Omah”. Tak kalah juga Pro 2 RRI (Radio Republik Indonesia) 95,2 FM  dengan program Ibu Pertiwi Memanggil dialog dan interaksi dengan siswa lewat telpon dan lewat WA.

Program ini direncanakan dapat terselenggara setidaknya selama 3 bulan ke depan. Nantinya selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang,  Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik. Dalam situasi di mana kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terhenti, solidaritas dan gotong royong menjadi kunci penanganan Covid-19 di Indonesia. Oleh karena itu Kemendikbud terbuka untuk kerja sama dan kolaborasi pendukungan penyelenggaraan pendidikan di masa darurat ini.

Semangat gotong-royong yang kita miliki menunjukkan kesatuan dan kekuatan bangsa kita yang berideologi Pancasila. Harapan Pemerintah kepada para pendidik, para orang tua dan peserta didik disiplin menjaga kesehatan, kebersihan, membiasakan cuci tangan dengan sabun, jaga jarak aman, agar belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah serta disiplin mentaati anjuran pemerintah. Semoga pandemi Covid-19 segera belalu, kondisi keamanan, perekonomian dan pendidikan  bisa kembali seperti sedia kala, semua peserta didik bisa menikmati pembelajaran, belajar di sekolah sebagaimana mestinya, bertatap muka langsung dengan para pendidik. Badai pasti akan berlalu, dibalik peristiwa atau kejadian pasti ada hikmahnya.

6 komentar:

Rosmalinda Aziz mengatakan...

Bagus resumenya bu

Roronzone mengatakan...

Sudah bagus...uraikan sedikit kendala dan solusi efektif Daring Luring serta harapan main goalnya. Selamat berkarya terus...semoga tmbh kerkah bermanfaat utk sesama

grefer pollo mengatakan...

mantap, bagus bu
mampir ke halobelajarsesuatu.blogspot.com

fisika21sby mengatakan...

Selamat bu rahmi semoga menjadikan situasi ini kita semua bisa mengambil hikmanya dan merenugkan maksud dari semua kejadian ini. Sekiranya Tuhan menyertai kita semua. Amin.

Wijaya kusumah mengatakan...

Semoga wabah corona segera berlalu

Sarastiana mengatakan...

Sip,siap, www.sarastiana.com